Safety induction dan Contohnya

Safety induction adalah proses pengenalan dan pemberian informasi kepada pekerja baru atau pengunjung mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap individu yang berada di area kerja memahami potensi bahaya, prosedur keselamatan, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah kecelakaan. Safety induction biasanya mencakup informasi tentang peraturan perusahaan, penggunaan alat pelindung diri (APD), prosedur evakuasi darurat, dan cara melaporkan insiden.

Mengapa Safety Induction Penting?

Safety induction penting karena memberikan pengetahuan dasar tentang keselamatan kerja bagi karyawan baru dan pengunjung. Ini membantu mengurangi risiko kecelakaan dan cedera di tempat kerja, meningkatkan kesadaran tentang bahaya yang mungkin ada, dan memastikan bahwa setiap orang mengetahui prosedur yang harus diikuti dalam situasi darurat. Selain itu, safety induction juga membantu perusahaan mematuhi peraturan keselamatan kerja yang berlaku, sehingga dapat mengurangi potensi sanksi hukum dan menjaga reputasi perusahaan.

Landasan Hukum Safety Induction

Safety induction bukan hanya merupakan praktik yang baik tetapi juga merupakan kewajiban yang diatur oleh berbagai peraturan perundangan di Indonesia. Berikut adalah beberapa landasan hukum yang mendasari pelaksanaan safety induction:

  • Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja: Undang-undang ini mengatur tentang kewajiban pemberi kerja untuk memastikan keselamatan para pekerjanya, termasuk memberikan informasi dan instruksi terkait keselamatan kerja.
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3): Peraturan ini mengharuskan perusahaan untuk mengimplementasikan sistem manajemen keselamatan yang mencakup edukasi dan pelatihan bagi karyawan, termasuk safety induction.
  • Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Peraturan ini menegaskan pentingnya penerapan SMK3 dalam setiap aktivitas perusahaan, termasuk pelaksanaan safety induction sebagai bagian dari edukasi K3.

Dengan memahami landasan hukum ini, perusahaan dapat lebih memastikan bahwa mereka memenuhi kewajiban hukum dan melindungi keselamatan serta kesehatan karyawan mereka.

Contoh Pelaksanaan Safety Induction

Pelaksanaan safety induction bisa bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan risiko yang ada di tempat kerja. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana safety induction dilaksanakan:

Berikut adalah contoh safety induction di perusahaan yang bisa Anda ketahui.

  • Memberi edukasi bekerja di ruang terbatas
  • Memberi pemahaman dan kesadaran akan bahaya dan risiko tertentu dari pekerjaan yang dilakukan
  • Memberi edukasi tentang bekerja pada ketinggian
  • Menyediakan alat untuk menjamin keamanan listrik
  • Menyediakan alat untuk keselamatan saat terjadi kebakaran
  • Memiliki prosedur darurat
  • Membuat kotak P3K atau peralatan medis pertolongan pertama
  • Menyusun kebijakan tentang intimidasi dan pelecehan di lingkungan kerja
  • Menyusun kode etik bagi seluruh karyawan
  • Memberikan panduan tentang cara melaporkan insiden atau bahaya
  • Menyebarluaskan kontak rumah sakit dan layanan darurat setempat kepada karyawan

Safety Induction Untuk Karyawan

    • Pengenalan tentang kebijakan keselamatan perusahaan.
    • Penjelasan tentang area kerja dan potensi bahaya yang ada.
    • Demonstrasi penggunaan alat pelindung diri (APD) yang wajib dipakai di area tertentu.
    • Pelatihan tentang prosedur evakuasi darurat dan titik kumpul.

Safety Induction untuk Pengunjung:

  • Informasi singkat tentang kebijakan keselamatan dan perilaku yang diharapkan di area kerja.
  • Penjelasan mengenai tanda-tanda keselamatan dan rute evakuasi.
  • Pengenalan kepada potensi bahaya yang mungkin dihadapi selama kunjungan.

Safety Induction untuk Kontraktor:

  • Pemberian informasi mengenai kebijakan K3 perusahaan yang harus diikuti oleh kontraktor.
  • Identifikasi bahaya spesifik terkait pekerjaan yang akan dilakukan.
  • Prosedur pelaporan insiden dan penanganan darurat khusus bagi kontraktor.

Apakah Safety Induction Wajib Dilakukan?

Setiap perusahaan wajib melaksanakan induksi keselamatan kepada seluruh pekerja. Biasanya, pelatihan tentang induksi keselamatan ditujukan kepada orang yang belum pernah memasuki area kerja dan belum mengetahui prosedur keamanan di area tersebut.

Kewajiban safety induction tertulis pada Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 9 Ayat 1 dan 2 tentang Keselamatan Kerja.

Gambaran isi dari pasal tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Pengurus wajib menyampaikan kepada setiap pekerja tentang:

  • Bahaya yang mungkin terjadi di tempat kerja
  • Alat keamanan yang tersedia di tempat kerja serta prosedur penggunaannya
  • Alat pelindung diri bagi tenaga kerja saat terjadi kemungkinan kecelakaan kerja
  • Prosedur yang aman dalam melakukan pekerjaan

(2) Pengurus perusahaan hanya boleh mempekerjakan pekerja yang dapat memahami persyaratan dan prosedur di atas.

Tips Efektif Melaksanakan Safety Induction

Untuk memastikan safety induction berjalan dengan baik, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Gunakan Materi yang Relevan: Pastikan materi yang disampaikan relevan dengan risiko di tempat kerja dan mudah dipahami oleh peserta.
  • Libatkan Karyawan Secara Aktif: Gunakan pendekatan yang interaktif seperti tanya jawab, demonstrasi, atau simulasi agar peserta lebih terlibat dan memahami materi dengan baik.
  • Evaluasi dan Uji Pemahaman: Lakukan evaluasi untuk memastikan peserta memahami informasi yang diberikan, bisa berupa kuis singkat atau simulasi situasi darurat.
  • Perbarui Secara Berkala: Materi safety induction perlu diperbarui secara berkala mengikuti perubahan regulasi, prosedur perusahaan, atau teknologi baru yang diadopsi.

Kesimpulan

Safety induction merupakan langkah awal yang penting dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Dengan memahami pengertian, landasan hukum, dan cara pelaksanaannya, perusahaan dapat lebih efektif dalam melindungi karyawan dan pengunjung dari berbagai potensi bahaya. Melalui pelaksanaan safety induction yang baik, perusahaan tidak hanya mematuhi peraturan tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif bagi semua.

Referensi :
kemnaker
solarindustri .com

Scroll to Top